Senin, 21 Maret 2011

Bapak yang itu tuh...


Sedikit intermezzo dari pengalaman tadi malam, dengan segala hormat dan tanpa sedikit pun berniat buruk merendahkan.
Di suatu tempat penugasan saya , tadi malam, sehabis chating di kantor, saya langsung balik ke kamar, nonton tv sambil ngobrol dengan rekan saya, dia agak sedikit gagap, jadi, dalam setiap pembicaraan selalu ada kalimat yang terbata-bata dan butuh waktu sedikit lebih lama untuk menyelesaikan kalimatnya.
            Sekitar jam 00.00 tiba-tiba alarm kebakaran berbunyi, nyaring sekali.
Kami panik meloncat dari tempat tidur, berebut mengambil ear plug, teman saya coba berkata sesuatu tetapi tertahan di awal kalimat, dalam kepanikan saya tidak bisa menebak apa yang akan dia katakan
            "tut...tut....tut..," katanya tertahan, kalimatnya tak terselesaikan, saya menunggu dia dengan panik. suara alarm bertambah kencang, sementara pintu fire door perlahan mulai tertutup.
Dengan sandal yang saling tertukar, tanpa menunggu teman saya menyelesaikan kalimatnya, kami setengah berlari keluar mess.
Di muster station orang orang telah banyak terkumpul, hampir semua berkostum tidur dengan muka acak2an ngantuk. Sambil cengar cengir melihat sekumpulan perempuan temanku itu nyeletuk "banyak yang gak pake BH tuh bang!"
"Masih sempet sempetnya lo meratiin" jawab saya.
"Hehehe, iya" dia bilang. "Bapak yang itu tuh, bapak yang itu juga.."
...dasar, giliran becanda ngomongnya lancar.



Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Gagap adalah suatu gangguan bicara di mana aliran bicara terganggu tanpa disadari oleh pengulangan dan pemanjangan suara, suku kata, kata, atau frasa; serta jeda atau hambatan tak disadari yang mengakibatkan gagalnya produksi suara. Umumnya, gagap bukan disebabkan oleh proses fisik produksi suara (lihat gangguan suara) atau proses penerjemahan pikiran menjadi kata (lihat disleksia). Gagap juga tak berhubungan dengan tingkat kecerdasan seseorang. Di luar kegagapannya, orang yang gagap umumnya normal.
Gangguan ini juga bersifat variabel, yang berarti bahwa pada situasi tertentu, seperti berbicara melalui telpon, tingkat kegagapan dapat meningkat atau menurun. Walaupun penyebab utama gagap tidak diketahui, faktor genetik dan neurofisiologi diduga berperan atas timbulnya gangguan ini. Banyak teknik terapi bicara yang dapat meningkatkan kefasihan bicara pada beberapa orang.
Salah satu teknik terbaru dalam penyembuhan ini adalah dengan pijat syaraf bicara di sekitar wajah, mulut dan leher seseorang yang gagap. Seseorang yang gagap mempunyai kecenderungan untuk tidak berbicara dalam kesehariannya. Hal ini menyebabkan otot dan syaraf bicaranya menjadi kaku, sehingga mulut menjadi lebih sulit digerakkan.
Setelah otot dan syaraf gagap lentur karena dipijat, barulah sang gagap ini diberikan terapi bicara sesuai dengan usianya. Tentu saja terapi bicara bagi anak, berbeda dengan terapi bicara anak-anak. Bagi seseorang yang menderita gagap karena genetika, disarankan untuk selalu memijat syaraf ini setiap hari.

tukang nenteng kaleng