Senin, 30 September 2013

Terapi Infused water



July 2013 tercatat sebagai  bulan dimana saya memiliki bobot terberat selama hidup saya, 96kg, belum menembus batas psikologis saya dikisaran 100kg tapi cukup untuk memasukan saya kedalam kelompok mahluk obesitas. Hasil general medical checkup di tujuh tahun terakhir memang selalu memberikan hasil yang cukup memprihatinkan. Kolesterol, purin dan trigliserida yang diatas rata-rata, belum lagi kadar SGOT dan Gamma  GT yang selalu jauh melebihi  batas maksimal. Keluhan lain ikut meramaikan seperti sering kesemutan, sakit pinggang, sakit kepala dan darah tinggi. Dari serentetan saran dokter, yang selalu berulang diingatkan adalah untuk menurunkan berat badan. Saya sepenuhnya sadar akan hal ini, obesitas adalah pintu masuk untuk berbagai penyakit, masalahnya ditujuh tahun terakhir ini, saya tidak pernah  memiliki cukup determinasi  untuk menurunkan berat badan. Hingga tiba saat dimana saya diharuskan menjalani USG untuk melihat kondisi hati saya. Ditemukan bahwa kadar SGOT dan Gamma GT yang tidak normal itu disebabkan oleh hati saya yang mengalami pelemakan, diketahui pula ketebalan lemak dibawah lapisan kulit perut saya mencapai 3.5cm. Saran dari dokter spesialis penyakit dalam adalah sama, menurunkan berat badan. 

Momentum kejadian diatas saya jadikan sebagai awal untuk memulai sebuah misi baru, untuk masa depan saya dan keluarga, saya harus sehat, saya harus mampu menurunkan berat badan. Dukungan diperoleh dari orang-orang di sekitar saya termasuk ibu mertua saya. Salah satu tips nya adalah untuk minum air rendaman satu malam dari irisan jeruk lemon, mentimun dan daun mint, karena tips yang diberikan berupa satu paket dengan bahan yang dibutuhkan, maka terapi ini mulai berjalan. Lama kemudian, dari seorang kawan saya baru tahu bahwa yang saya buat adalah infused water yang tengah ramai dibicarakan di dunia maya sebagai minuman kesehatan yang diklaim juga dapat membantu menurunkan berat badan dan sebagai fungsi detoxifikasi (tergantung jenis bahan yang digunakan). Hasil browsing memberikan informasi bahwa bahan yang digunakan untuk membuat infused water bisa bermacam-macam dan dimodifikasi secara feksibel, mulai dari buah-buahan seperti  melon, semangka, nenas, raspberry, timun, juga dari kelas daun daunan seperti mint, sarparila, serai dan beberapa jenis daun yang tumbuh di eropa yang saya tidak ingat namanya. Bisa juga ditambahkan madu atau soda untuk menambah cita rasa.

Infused water ini saya kombinasikan dengan pola diet campuran, saya ikuti metode 6 kali makan dalam satu hari dengan jumlah kalori terkontrol, hibernating diet yang menggunakan madu satu jam sebelum tidur, menambahkan teh hijau kedalam jadual harian saya, olahraga aerobic, kardio yang kadang diselingi latihan beban ringan, bahkan akhir-akhir ini saya coba metode diet OCD yang dipopulerkan mentalis Indonesia itu. Entah mana yang paling efektif dari sekian usaha saya, tapi yang pasti berat badan saya perlahan tapi konsisten terus turun dan sudah memasuki level over weight. Saya sudah bisa melepaskan diri dari obesitas, begitu pula keluhan sakit pinggang, sakit kepala dan darah tinggi mulai pergi. Jalan masih panjang, pekerjaan rumah masih banyak, masih jauh dari yang namanya berat ideal, tapi saya yakin saya berada di trek yang benar dan saya optimis suatu saat nanti saya mampu mencapai berat ideal yang sehat.

tukang nenteng kaleng