“Apa cerita anda?” Tanya Rene dalam
sebuah artikelnya.
“Sesuatu yang membuat anda merasa
benar-benar HIDUP. Apakah ada hal-hal yang membuat anda terbangun, tergerak
& terpacu untuk berkarya setiap hari?”
”Apabila uang bukan persoalan dimanakah
anda sekarang? Apabila waktu bukan masalah,apa yang anda kerjakan sekarang?”
berawal dari buku “Your job is not your career” saya jadi pengikut
setia kolom Rene Suhardono,
termasuk sebuah artikel yang saya kutip diatas.
Kalimat pertama adalah pertanyaan yang masih membuat saya tercenung
bila mengingatnya,
passion masih merupakan sesuatu yang hilang dan dalam proses pencarian
lalu saya buat tulisan ini, sebuah upaya membaca apa sebenarnya isi
kepala saya.
Jadi, mari kita urai perlahan... Saya awali dari menjawab pertanyaan
pertama.
Sebuah animasi cantik selalu menarik perhatian saya, juga sebuah
lukisan, karikatur, atau banner, atau iklan di jalan. Membaca “Babyboss,”
sebuah majalah design grafis dan kisah orang orang di dalamnya, secara jujur
tanpa berlebihan selalu membuat saya merasa lebih hidup. Saya ingat jaman
kuliah dulu, saya selalu lebih tertarik untuk mengamati tugas kuliah teman kost
saya yang mengambil jurusan diskomvis dibanding tugas kuliah saya sendiri. Lalu
kenapa saya tidak mengambil program studi diskomvis saja? Well”, Jawabanya akan sepanjang dan berliku
jalur cianjur-puncak-ciawi. Lagipula itu dahulu, yang penting adalah sekarang.
Tapi apa lalu hal2 yang berkenaan diatas membuat saya terbangun,
tergerak dan terpacu untuk berkarya?
Selain corat coret tidak karuan sambil menunggu completed loading (red:
kerjaan sehari2 saya sekarang), saya
tidak pernah benar benar terbangun untuk berkarya. Dulu sempat tergerak untuk
membeli sebuah graphic tablet dengan niat positif agar memacu saya menjadi
produktif di waktu senggang, tapi pada akhirnya hanya hangat hangat tahi ayam
saja dan sekarang gadget itu duduk manis disebelah computer , berdebu tak
pernah tersentuh.
Usaha mikro….
Entah sudah habis berapa uang yang saya gunakan untuk memulai sebuah
usaha. Hingga sekarang belum ada satupun
yang menunjukan keberhasilan, bertahan 1
tahun atau balik modal saja tanpa keuntungan adalah prestasi terbaik, sisanya
nombok. Saya selalu merasa bersemangat
saat ada orang2 yang mengutarakan niatnya untuk memulai sebuah usaha, keinginan
saya untuk membantu orang orang yang memiliki hasrat untuk berwirausaha tetapi
tertahan di modal. Selalu ada keinginan
untuk meningangkat derajat ekonomi orang orang yang saya nilai berada dibawah
saya. Kadang niat saya sama sekali bukan untuk mengambil untung, hasrat saya
adalah ingin membuat sebuah usaha itu berjalan.
Jadi passion saya adalah dalam dunia entrepreneur? Entah, tapi kerugian selama ini belum membuat saya
jera, seperti biasa, saya kembali
sedikit demi sedikit mengumpulkan modal dari gaji saya sebagai karyawan untuk
suatu saat memulai lagi.
Bagaimana dengan pekerjaan yang tengah saya jalani saat ini? Bukannya
rendah hati, tapi memang saya tidak pernah bangga atau benar benar nyaman
dengan apa yang saya jalani sekarang.
Saya tidak mampu melihat jenjang
karir atau masa depan di dalamnya, jadual kerja yang sangat tidak pasti dan
menyita sangat mengganggu saya. Belum lagi penghasilannya. Selalu terasa iri
saat ada rekan yang resign dan pindah ke perusahaan lain, sementara saya terpaksa
terus bertahan. Bukan ingin membuat
tulisan ini menjadi tempat berkeluh
kesah, ada sisi baik dari pekerjaan ini. Sebagai petugas lapangan, saya benar
benar menikmati perjalanannya, tapi bukan pekerjaannya. Melihat tempat baru,
kebudayaan yang berbeda, manusia. Bagaimanapun juga sebagian dari diri saya
selalu menuntut sebuah cerita
Saat bertugas saya sering bersentuhan dengan perusahaan perusahaan
perminyakan multinasioal, bekerja disekeliling orang-orang dengan pekerjaan
stabil, liburan terjadwal, hidup terencana, asuransi kesehatan dan tunjangan
hari tua yang menenangkan, dan slip gaji delapan digit. Kalau sedikit saja kontrol
ikhlas yang saya punya lepas, maka langsung dunia yang luas ini terasa begitu
menyesakan. Tapi apakah ada mimpi saya menjadi bagian dari mereka? Jujur, hanya
sebatas materi. Saya selalu merasa miris menatap bumi ini diexploitasi secara
berlebihan, diperkosa oleh manusia
manusia yang selalu haus akan energy dan keuntungan. Jadi mungkin bisa saya katakan ini bukan
passion saya.
Buku? Ya, ada banyak ketertarikan saya pada buku. Tumbuh dalam keluarga
yang bukan hanya menyukai membaca, tapi menjadikannya gaya hidup. Begitu ditanamkan oleh orang tua
saya untuk mencintai buku. Terbentur biaya dan waktu luang memang koleksi buku saya
tidak melimpah dan tak pula banyak ragamnya. Tapi saya menyukai dunia buku
sepenuhnya, kadang saya menulis juga, walau cuman hal remeh temeh. Saya
tergerak membuat beberapa webblog, satu diantaranya tentang koleksi buku saya,
saya coba konsisten dalam membuatnya. Saya tergerak dan terpacu untuk
menyusunnya, waktu luang saya gunakan sebagian untuk seputar hal ini, membaca,
mengulas dan mempublikasikannya dalam blog. Motivasi awal saya sebenarnya
adalah untuk memanage cara membaca
saya, karena banyak buku yang sudah saya beli tetapi sebelum saya sempat
membacanya saya sudah terpikat untuk membeli buku baru lain. Maka dengan cara
ini saya berharap saya bisa lebih terkoordinir dalam membaca sekaligus
mendaftar buku yang saya miliki.
Buku memang tidak benar-benar sesuatu yang membuat saya merasa
benar-benar HIDUP. Tapi memang membuat saya terbangun, tergerak & terpacu
untuk berkarya setiap hari, tanpa paksaan, semuanya dengan kesadaran penuh.
Jadi kita bisa lanjut ke pertanyaan selanjutnya, ”Apabila uang bukan persoalan
dimanakah anda sekarang? Apabila waktu bukan masalah,apa yang anda kerjakan
sekarang? ….hmmm, tidak mungkin saya melulu berkutat dengan buku, saya ingin
melakukan yang lain. jadi?
Saya mulai dengan berandai-andai saja. ….mmm
mmm….,terlalu banyak berandai-andai membuat saya ingin menulis hal lain. Jadi,
topik ini kita sambung lain kesempatan
saja. Saya pamit tulis yang lain dulu.
Ciao…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar