trek matak ke matak kecil |
Jalan-jalan
sore di pulau Matak, berdua bersama seorang kawan, kami berangkat tepat pukul
14.30 dari kamar, rute Matak besar-Matak
kecil via jalan dan pantai. Trek full
tanjakan untuk sampai ke Matak kecil yang berada di balik bukit sisi lain dari
pulau ini, untunglah jalan sudah diaspal dengan baik, sementara kanan-kiri
dijejali pepohonan yang lebat, cengkeh, sukun, kelapa dan durian disana-sini
sepanjang jalan. Setelah ¾ perjalanan, tepat di atas bukit adalah titik balik
kemiringan, pemandangan yang indah saat melihat kearah pangkal dan ujung jalan,
tampak basecamp awal perjalanan ini, berbatasan dengan teluk dan sudut lain kepulauan.
Mulai dari sini jalan menurun sangat curam, saya rasa kemiringannya lebih dari
450. mungkin tinggal sisa 1/8`perjalanan kami temukan ada jalan baru
yang sedang di bangun berbelok kearah kanan. Jalan baru yang tengah dibangun
pengembang lokal untuk membuat dermaga bongkar muat dan prasarana pendukung,
kami berbelok arah mengikuti jalan baru yang masih tanah merah bergelombang,
beberapa monyet tiba tiba meloncat keget turun dari pepohonan saat kami lewat.
Ujung jalan adalah pantai yang sedang direklamasi, dari situ kami susuri pantai
berbatu yang sedang surut kearah matak kecil. Perjalanan melambat karena medan
yang tidak mudah, tapi terbayar oleh
pemandangan yang memukau. Sesekali kami menemui penduduk yang sedang
menambang batu. Melihat air laut sore yang hangat dan jernih, sempat pula terlintas
untuk berenang tapi kami urungkan mengingat harus memakai celana dalam basah
saat pulang nanti.
Setiba
di Matak kecil kami masuk ke shorebase sebuah perusahan minyak nasional.
Keadaan sudah berbeda dari lima
tahun yang lalu ketika terakhirkali saya kesana. Dermaga kayu sudah berubah
menjadi beton dan mess yang mirip
cottage sederhana sudah bertambah, sayang dibawah mess yang berstruktur
panggung di atas laut itu, bunga karang yang dahulu terlihat jelas tembus dari
permukaan air yang jernih, penuh corak memenuhi dasar laut kini sudah tidak ada
lagi, berikut ikan-ikan berwarna warni yang tak pernah putus berseliweran kini
menghilang, Yang tersisa tinggal serpihan-serpihan bungakarang mati yang
bertebaran pucat di dasar laut dan ikan
yang hanya sesekali saja terlihat lewat di bawah dermaga.
menelusur pantai berbatu |
Setelah
istirahat sebentar, minta minum dan numpang shalat ashar kami balik, karena
sudah sore, kami putuskan untuk tidak lagi mengambil rute pantai. di pos security
kami ditanyai kok bisa-bisanya kami masuk komplek shorebase mereka tanpa
melewati pos jaga. Saat saya terangkan bahwa kami menyusur pantai tadi, anggota
AL yang jaga menyindir mengatakan memang seharusnya komplek dipagar
hingga pantai, teman saya nyeletuk ringan, “iya kami sedang belajar jadi
infiltran pak”.
Perjalanan
pulang diawali dengan “pendakian”, turunan curam yang kami lewati tadi sekarang
harus dititi menanjak perlahan. Kami sepakat istirahat setiap duapuluh langkah.
Setelah puncak bukit terlewati, jalan landai menurun menanti. Waktu tempuh
meringkas menjadi kurang dari satu jam saja. Setiba di kamar waktu sudah 17.30.
total tiga jam perjalanan kami jalan-jalan sore, lumayan bakar kalori yang
sudah menumpuk berlebih di pinggang, walau pada malamnya kami timbun lagi saat
makan malam.
hosh.. hosh... hosh |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar