Kamis, 02 Februari 2012

Apa cerita anda? (1)


“Apa cerita anda?” Tanya Rene dalam sebuah artikelnya.
“Sesuatu yang membuat anda merasa benar-benar HIDUP. Apakah ada hal-hal yang membuat anda terbangun, tergerak & terpacu untuk berkarya setiap hari?”
”Apabila uang bukan persoalan dimanakah anda sekarang? Apabila waktu bukan masalah,apa yang anda kerjakan sekarang?”

berawal dari buku “Your job is not your career” saya jadi pengikut setia kolom Rene Suhardono,
termasuk sebuah artikel yang saya kutip diatas.
Kalimat pertama adalah pertanyaan yang masih membuat saya tercenung bila mengingatnya,
passion masih merupakan sesuatu yang hilang dan dalam proses pencarian
lalu saya buat tulisan ini, sebuah upaya membaca apa sebenarnya isi kepala saya.

Jadi, mari kita urai perlahan... Saya awali dari menjawab pertanyaan pertama.

Sebuah animasi cantik selalu menarik perhatian saya, juga sebuah lukisan, karikatur, atau banner, atau iklan di jalan. Membaca “Babyboss,” sebuah majalah design grafis dan kisah orang orang di dalamnya, secara jujur tanpa berlebihan selalu membuat saya merasa lebih hidup. Saya ingat jaman kuliah dulu, saya selalu lebih tertarik untuk mengamati tugas kuliah teman kost saya yang mengambil jurusan diskomvis dibanding tugas kuliah saya sendiri. Lalu kenapa saya tidak mengambil program studi diskomvis saja?  Well”, Jawabanya akan sepanjang dan berliku jalur cianjur-puncak-ciawi. Lagipula itu dahulu, yang penting adalah sekarang.
Tapi apa lalu hal2 yang berkenaan diatas membuat saya terbangun, tergerak dan terpacu untuk berkarya?
Selain corat coret tidak karuan sambil menunggu completed loading (red: kerjaan sehari2 saya sekarang),  saya tidak pernah benar benar terbangun untuk berkarya. Dulu sempat tergerak untuk membeli sebuah graphic tablet dengan niat positif agar memacu saya menjadi produktif di waktu senggang, tapi pada akhirnya hanya hangat hangat tahi ayam saja dan sekarang gadget itu duduk manis disebelah computer , berdebu tak pernah tersentuh.

Usaha mikro….
Entah sudah habis berapa uang yang saya gunakan untuk memulai sebuah usaha.  Hingga sekarang belum ada satupun yang menunjukan keberhasilan,  bertahan 1 tahun atau balik modal saja tanpa keuntungan adalah prestasi terbaik, sisanya nombok.  Saya selalu merasa bersemangat saat ada orang2 yang mengutarakan niatnya untuk memulai sebuah usaha, keinginan saya untuk membantu orang orang yang memiliki hasrat untuk berwirausaha tetapi tertahan di modal.  Selalu ada keinginan untuk meningangkat derajat ekonomi orang orang yang saya nilai berada dibawah saya. Kadang niat saya sama sekali bukan untuk mengambil untung, hasrat saya adalah ingin membuat sebuah usaha itu berjalan.  Jadi passion saya adalah dalam dunia entrepreneur? Entah,  tapi kerugian selama ini belum membuat saya jera,  seperti biasa, saya kembali sedikit demi sedikit mengumpulkan modal dari gaji saya sebagai karyawan untuk suatu saat memulai lagi.

Bagaimana dengan pekerjaan yang tengah saya jalani saat ini? Bukannya rendah hati, tapi memang saya tidak pernah bangga atau benar benar nyaman dengan apa yang saya jalani sekarang.  Saya  tidak mampu melihat jenjang karir atau masa depan di dalamnya, jadual kerja yang sangat tidak pasti dan menyita sangat mengganggu saya. Belum lagi penghasilannya. Selalu terasa iri saat ada rekan yang resign dan pindah ke perusahaan lain, sementara saya terpaksa terus bertahan.  Bukan ingin membuat tulisan ini  menjadi tempat berkeluh kesah, ada sisi baik dari pekerjaan ini. Sebagai petugas lapangan, saya benar benar menikmati perjalanannya, tapi bukan pekerjaannya. Melihat tempat baru, kebudayaan yang berbeda, manusia. Bagaimanapun juga sebagian dari diri saya selalu menuntut sebuah cerita

Saat bertugas saya sering bersentuhan dengan perusahaan perusahaan perminyakan multinasioal, bekerja disekeliling orang-orang dengan pekerjaan stabil, liburan terjadwal, hidup terencana, asuransi kesehatan dan tunjangan hari tua yang menenangkan, dan slip gaji delapan digit. Kalau sedikit saja kontrol ikhlas yang saya punya lepas, maka langsung dunia yang luas ini terasa begitu menyesakan. Tapi apakah ada mimpi saya menjadi bagian dari mereka? Jujur, hanya sebatas materi. Saya selalu merasa miris menatap bumi ini diexploitasi secara berlebihan,  diperkosa oleh manusia manusia yang selalu haus akan energy dan keuntungan.  Jadi mungkin bisa saya katakan ini bukan passion saya.

Buku? Ya, ada banyak ketertarikan saya pada buku. Tumbuh dalam keluarga yang bukan hanya menyukai membaca, tapi menjadikannya gaya hidup. Begitu ditanamkan oleh orang tua saya untuk mencintai buku. Terbentur biaya dan waktu luang memang koleksi buku saya tidak melimpah dan tak pula banyak ragamnya. Tapi saya menyukai dunia buku sepenuhnya, kadang saya menulis juga, walau cuman hal remeh temeh. Saya tergerak membuat beberapa webblog, satu diantaranya tentang koleksi buku saya, saya coba konsisten dalam membuatnya. Saya tergerak dan terpacu untuk menyusunnya, waktu luang saya gunakan sebagian untuk seputar hal ini, membaca, mengulas dan mempublikasikannya dalam blog. Motivasi awal saya sebenarnya adalah untuk memanage cara membaca saya, karena banyak buku yang sudah saya beli tetapi sebelum saya sempat membacanya saya sudah terpikat untuk membeli buku baru lain. Maka dengan cara ini saya berharap saya bisa lebih terkoordinir dalam membaca sekaligus mendaftar buku yang saya miliki.
Buku memang tidak benar-benar sesuatu yang membuat saya merasa benar-benar HIDUP. Tapi memang membuat saya terbangun, tergerak & terpacu untuk berkarya setiap hari, tanpa paksaan, semuanya dengan kesadaran penuh. Jadi kita bisa lanjut ke pertanyaan selanjutnya, ”Apabila uang bukan persoalan dimanakah anda sekarang? Apabila waktu bukan masalah,apa yang anda kerjakan sekarang? ….hmmm, tidak mungkin saya melulu berkutat dengan buku, saya ingin melakukan yang lain.  jadi?

Saya mulai dengan berandai-andai saja. ….mmm

mmm….,terlalu banyak berandai-andai membuat saya ingin menulis hal lain. Jadi, topik ini kita sambung lain  kesempatan saja.  Saya pamit tulis yang lain dulu.
Ciao…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tukang nenteng kaleng